Mikroskop menjadi salah satu alat yang menunjang penelitian ilmiah berbasis riset dan pengamatan, terutama untuk mereka yang bekerja dalam bidang sains. Alat ini terbagi dalam beberapa jenis, yang paling sederhana bisa ditemukan di sekolah dengan bagian-bagian mikroskop yang kompleks.
Mikroskop sendiri ditemukan pada tahun 1608. Penemunya, Zacharias Jansen menggunakannya untuk penelitian renik dan mengamati kehidupan makhluk hidup terkcil.
Fungsi dari mikroskop cukup signifikan, utamanya untuk mengamati objek preparat yang berukuran kecil, sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang.
Walaupun begitu, kadang masih banyak pemakai yang tidak mengetahui bagian mikroskop. Berikut adalah penjelasan mengenai bagian serta fungsi dari masing-masing perangkat di dalam Mikroskop.
Bagian-Bagian Mikroskop dan Jenisnya
Mikroskop terdiri dari dua jenis berdasarkan struktur bagiannya, yakni jenis minokuler dan binokuler. Dari kedua jenis mikroskop tersebut, akan terbagi lagi beberapa tipe di dasarkan dari fungsi dan penggunaannya. Diantaranya adalah:
Mikroskop Monokuler
Jenis ini menggunakan satu lensa okuler dan dioperasikan cahaya, baik cahaya alami seperti cahaya matahari, maupun cahaya buatan seperti lampu. Sehingga, penggunaan mikroskop ini bisa dilakukan di dalam maupun luar ruangan.
Untuk mendapatkan perbesaran optimal, diperlukan fokus perbesaran yang sesuai agar objek terlihat dengan lebih jelas. Jenis lensa yang digunakan hanya satu, dan untuk kejelasan objek, ia hanya mampu melihat benda yang sederhana. Misalnya jaringan otot atau sel tumbuhan.
Mikroskop Binokuler
Bagian-bagian mikroskop binokuler hampir sama dengan monokuler, namun ia memilik lensa ganda, sehingga penggunaan bisa dilakukan dengan dua mata sekaligus.
Dua lensa ini juga bisa disesuaikan untuk melihat objek yang hendak diteliti, dengan memutar fokus pembesaran.
Tipe binokuler mampu melihat detail objek yang lebih baik dibandingkan dengan mikroskop monokuler. Objek yang kecil, seperti sel darah maupun sopra jamur bisa diamati dengan baik menggunakan mikroskop tipe ini.
Mikroskop Medan Gelap
Sering disebut sebagai DFM, mikroskop ini digunakan untuk mengamati virus dan bakteri dengan ukuran yang sangat kecil. Pengamatan dilakukan dengan spesimen hidup, sehingga hasil yang di dapatkan lebih akurat.
Pada mikroskop DFM, bagian mikroskop dan fungsinya akan membuat objek menjadi lebih jelas dan rinci, menyerupai tampilan asli dari bakteri maupun virus.
Terdapat kondesor khusus untuk membentuk kerucut dari cahaya yang diterima. Ketika cahaya diterima lensa, berkasnya dipantulkan dalam gelas preparat dengan sudut terkecil.
Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop ini mampu memberikan perbesaran hingga 1000x, sehingga objek teramati dengan lebih jelas. Alat ini mampu mengamati bakteri, sel hidup, maupun pertumbuhan virus.
Sering disebut sebagai mikroskop PCM, ia menggunakan cahaya sebagai media bantu melihat preparat.
Pergerakan sel akan teramati dengan baik, berikut perkembangan dan aktifitasnya. Selain mengetahui, pergerakan sel maupun virus tersebut bisa diperbesar, membuat penelitian menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
Bagian Mikroskop dan Fungsinya
Pada umumnya, setiap mikroskop memiliki bagian-bagian yang sama. Bagian mikroskop dan fungsinya ini akan membantu peneliti mempermudah mengamati objek preparat, sehingga menghasilkan gambaran yang detail bagaimana bentuk, perkembangan dan aktifitas dari objek yang diteliti.
Secara umum, sebenarnya hanya terdapat dua bagian perangkat dan bagian penyusun mikroskop, yaitu bagian optik yang terdiri dari lensa okuler dan objektif, serta bagian non-optik yang terdiri dari bagian mikroskop yang menunjang pengamatan, seperti penjepit kaca, tabung, kondensor, cermin dan lain-lain.
Berikut merupakan beberapa bagian mikroskop yang perlu diketahui, agar penggunaanya lebih maksimal, dan tidak salah dalam pemasangan dan pemanfaatannya.
- Revolver. Ia berguna sebagai perangkat dalam mikroskop untuk mengatur perbesaran yang dilakukan oleh lensa objektif. Cara menggunakannya adalah diputar dan disesuaikan dengan mata, agar objek bisa terlihat dengan jelas.
- Lensa objektif. Letak dari lensa ini ada di dekat objek pengamatan. Fungsinya untuk membentuk bayangan yang lebih besar, terbalik dan nyata.
- Bagian-bagian mikroskopselanjutnya adalah lensa okuler. Ia berfungsi untuk membentuk bayangan yang tegak, lebih besar dari lensa objektif dan bersifat maya. Letaknya ada di dekat mata peneliti.
- Kondensor. Fungsinya untuk mengumpulkan cahaya guna melihat preparat yang lebih jelas. Peneliti bisa menaik turunkan bagian ini guna mendapatkan cahaya yang maksimal.
- Tabung mikroskop. Sering disebut sebagai tubus, bentuknya tabung dan menghubungkan antara lensa okuler dan objektif. Ia berfungsi sebagai pengatur fokus antara kedua buah lensa.
- Diafragma. Hampir mirip dengan fungsi kondensor. Namun, diafragma lebih difokuskan untuk mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk pada mikroskop.
- Bagian-bagian mikroskop lainnya adalah meja kerja, ia berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diamati oleh peneliti.
- Reflektor. Fungsi dari bagian ini adalah memantulkan cahaya dari cermin menuju objek. Cahaya yang dipantulkan kemudian melewati lubang meja objek dan sampai ke lensa. Terdapat dua cermin pada reflektor, yakni cekung dan datar. Ketika cahaya cukup, cermin datar digunakan. Sedangkan cermin cekung digunakan untuk mengumpulkan cahaya ketika ruangan terlalu gelap.
- Makrometer. Merupakan pemutar kasar yang berfungsi menaik turunkan mikroskop secara cepat.
- Mikrometer. Berkebalikan dengan makrometer, ia merupakan pemutar halus yang digunakan untuk menaik turunkan tabung mikroskop dengan perlahan. Disebut sebagai pemutar halus, ukurannya jauh lebih kecil di bandingkan dengan makrometer.
- Penjepit kaca. Bagian ini digunakan untuk melapisi kaca preparat agar tidak bergeser.
- Lengan mikroskop. Sebagai pegangan ketika peneliti membawa mikroskop. Terletak di samping badan mikroskop.
- Bagian mikroskop dan fungsinya terakhir adalah kaki mikroskop dan sendi inklinasi. Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga tubuh mikroskop, sedangkan sendi inklinasi berguna untuk mengatur sudut yang tepat. Pengatur sudut akan mengatur sudut tegaknya mikroskop, sehingga pengunaannya lebih maksimal.
Sebagai tambahan, ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat bantu, terutama mikroskop, disebut mikroskopi. Sehingga untuk perkembangan ilmu tersebut, mikroskop memiliki peran yang cukup penting dalam penggunaannya.
Penutup
Itulah penjelasan singkat mengenai mikroskop serta bagian mikroskop dan fungsinya. Sebagai alat yang berguna untuk melihat ukuran objek preparat yang tak kasat mata, penggunaan mikroskop penting dalam pembelajaran dan pengembangan sains dan ilmu pengetahuan lain.
Leave a Reply